Dr. Yogi Ahmad Erlangga, ‘HABIBIE MUDA’ Generasi Emas Indonesia, Pemecah Teori Matematika

Liputan77.com - Dr. Yogi Ahmad Erlangga, Sang tokoh itu kini  menjadi buruan para konglomerat dan pengusaha di dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas populer dari seluruh dunia.  Universitas kenamaan pun tak ketinggalan mengincarnya agar bisa hadir di kampusnya hanya untuk sekedar menggelar kuliah umum. Tak mau ketinggalan juga termasuk media elektronik yang berlomba-lomba mengundangnya untuk wawncara Talk Show.

Siapakah dia? 



Yogi Ahmad Erlangga, ya betul, Sang pemecah rumus matematika Persamaan Helmholtz.

Yogi Ahmad Erlangga, berasal dari Tasikmalaya, ia berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama hampir  30 tahun, yang tak seorang pun mampu memecahkan rumus tersebut.

Menurut penuturannya ‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini.

Ketika ia kemudian  melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan lulusan ITB ini merasa  tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang meminta bantuan kepada  DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.

Wal hasil, Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan biaya sekitar 6 milyar, akhirnya rumus itu mampu ia pecahkan. Penelitian ini dibiayai oleh Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan. Sontak saja hal tersebut langsung mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari berbagai universitas di Eropa, Israel dan USA.

Dengan hasil temuannya ini, akan membuat banyak perusahaan minyak dunia merasa senang dan meminta bantuannya. Alasannya, dengan rumus tersebut, perusahaan minyak dapat  100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi dengan memanfaatkan  gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tajam.

Yogi Tidak Mau Mematenkan Temuannya

Ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya untuk mematenkan temuannya juga  termasuk menamakan termuannya itu dengan ERLANGGA EQUATION. Seandainya ia mau mematenkan temuannya tersebut, sudah barang tentu beliau akan mendapatkan uang yang bayak. Namun menurutnya, mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Bahkan thesis S3 yang disusunnya  di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC.

“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” ujar Dr. Yogi merendah.

Industri apa saja yang sangat membutuhkan Rumus Helmholtz ini?

Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.

Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ‘’Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’

Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi.

Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.

‘’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata Dr. Yogi yang juga menjadi pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce. Dan sungguh luar biasa beliau punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid.

Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.

Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.

Semoga generasi-generasi muda Indonesia lainnya bisa mengikuti jejak beliau untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia dengan Ilmu pengetahuan.. Aamiin
loading...