Peringatan Buat Para Jomblo, Hasil Penelitian Membuktikan Terlalu Lama Menjomblo Tingkatkan Resiko Penyakit Jantung

Liputan77.com - Peringatan ini berlaku untuk para jomblowan dan jomblowati. Pasalnya, Sebuah Fakta berhasil ditemukan oleh penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of York, University of Liverpool dan Newcastle University. Menurut penelitian tersebut, terlalu lama sendiri dan terisolasi dari aktivitas sosial dapat meningatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ah masa sih?

Dalam proses penelitiannnya, para tim peneliti mempelajari 23 penelitian yang memiliki keterkaitan dengan subjek penelitian. Dan total individu yang terlibat dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel ialah lebih dari 181 ribu orang dewasa, di mana terdapat 4.628 kasus jantung koroner dan 3.002 kasus stroke yang ditemukan.

Setelah melakukan penelitian tersebut kemudian menganalisa data-data yang terkumpul, mengejutkan, sebuah fakta baru terungkap, para peneliti menemukan bahwa kesendirian dan isolasi berkaitan dengan meningkatnya risiko jantung koroner hingga 29 persen pada orang dewasa. Kesendirian dan isolasi juga dinilai  berkaitan dengan meningkatnya risiko stroke hingga 32 persen. Hmm apa iya penelitian ini bisa dijadikan referensi?

"Temuan kami mengindikasikan bahwa upaya untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke dapat mengambil manfaat dengan mempertimbangkan aspek kesendirian dan isolasi sosial," jelas peneliti melalui jurnal Heart.

Hasil penelitian ini, lanjut peneliti, dapat menjadi nilai tambah dalam strategi pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke. Dalam hal ini, praktisi kesehatan memiliki peran penting dalam menyadarkan para pasien mereka mengenai pentingnya hubungan sosial sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Dengan adanya temuan ini pun perlu menjadi pendorong dan motivasi agar tenaga medis lebih memperhatikan apakah pasien mereka merasa kesepian atau tidak alias jomblo. Dengan begitu, para tenaga medis dapat mempertimbangkan apakah pasien mereka memiliki risiko terkena dua penyakit tersebut atau tidak. Hehehe

Namun demikian, para peneliti menilai masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendalami hubungan kurangnya interaksi sosial dengan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Sebab, seiring kemajuan zaman, interaksi seringkali hanya dilakukan melalui produk-produk teknologi. Di satu sisi, pola interaksi ini terkesan dapat meningkatkan interaksi sosial tetapi di sisi lain dapat memperburuk keadaan.

"Kesendirian merupakan kondisi serius yang dengan parah dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang," jelas Seccombe, dikutip dari Independent.

Bagaimana para jomblowers? Masih tahan dengan kesendirianmu? :D
loading...