Saat Pertanyaan "Kapan Nikah" Menyiksa Batin, Sedangkan Aq Sendiri Tak Tahu Kapan Hari Itu Akan Terjadi

Liputan77.com - Kisah ini sangat mirip dengan kisahku, yang sampai saat ini belum juga tahu kapan sebenarnya saya akan menikah? Hanya doa yang terus kupanjatkan agar hari itu datang saja dngan cepat. Melebihi kecepatan angan-angan yang mulai tak terbendung.

Begini Kisahnya : 

Dulunya kuanggap lebay saat mereka yang mengeluh di teror pertanyaan seperti itu. Halaaah, cuma pertanyaan aja kok, kenapa susah amat mikirnya? Tinggal dijawab, "Masih belum ada jodohnya," atau "Belum sekarang, masih siap-siap nih," udah beres. Kelar perkara. Begitulah pemahamanku tengtang bagaimana menjawab pertanyaan itu.

Namun, Itu dulu. Saat aku hanya mendengar, belum benar-benar merasakan kerisauan yang kualami seperti sekarang ini.

Tapi kini telingaku menjadi kebas saat usiaku menyentuh standar yang mereka sebut "usia matang untuk menikah" atau menuju usia 30 tahun. Pertanyaan itu tak henti-hentinya mampir di telingaku. Bagai tetesan air hujan yang menimpa permukaan atap rumah. Terus-menerus, intens ... dan sejujurnya, berisik, menyiksa batin.

Bukannya aku tak punya alasan untuk menjawabnya, apa yang mereka tanyakan. Tetapi yang kuhadapi jauh lebih merisaukan. Tak perlu lah mereka yang menanyakan itu, kali ini urusannya justru ada padaku yang tak henti-hentinya bertanya "Kapan". Kapan Nikah..?

"Kapan kita nikah, Sayang?" Kapan?




Berulang kali kutanyakan pertanyaan sakti itu juga  pada Calonku. Berulang kali pula ia menjawab dengan senyuman, senyuman tanpa makna yang membuat sy juga tak mampu memaknai apa sebenarnya isi hati Calonku itu. namun, Aku tidak perlu menanyakan arti dari bahasa tubuhnya. Kebersamaan selama lebih dari 7 tahun dengannya membuatku sangat paham gerak-gerik dan bahasa tubuhnya.

"Kapan kita nikah, Sayang?"

Ia Pun menjawab : 

"Tahun depan ya, Sayang."

 
"Kalau tahun depan, setidaknya kamu melamarku tahun ini sayang. Persiapan menikah itu nggak mudah loh. Paling nggak enam bulan persiapannya. Ini sudah bulan berapa."

Namun, Tangannya hanya bergerak-gerak memainkan jemari tangannya. Kegelisahan dan keraguan. Semuanya terpancar jelas dari sosok pria yang kukenal sejak kuliah dulu. Sosok yang ku kagumi pria paling bisa bertanggung jawab dalam hiduku.!

"Umurku sudah 30 tahun bulan Agustus nanti. Aku khawatir kalau kita nggak segera menikah, nanti kita sulit memiliki keturunan," ucapku. "Lebih-lebih, aku khawatir sama ... kita ..."

Pembicaraan pun menggantung begitu saja. Hatiku semakin gamang. Entah apa yang ada di pikirannya. Keraguan dari sisi finansial, kurasa dia tak perlu terbebani karenanya. Toh kami sama-sama bekerja dan sama-sama punya sampingan. Keraguan dari sisi penerimaan keluarga? Keluarga kami telah mengenal satu sama lain bahkan ayahnya sendiri telah mendesak kami untuk menikah sejak dua tahun yang lalu.

Kalau kamu jadi saya, bagaimana kamu bisa menjawabnya? 

Sanggupkah kamu melaluinya keadaan ini?

Dengan segala yang berkecamuk dalam hatiku, mendapat pertanyaan, "Kapan nikah?" dari orang-orang yang kutemui di acara reuni ataupun acara keluarga, sungguh menambah beban pikiranku. Pertanyaan itu tak berhenti hanya pada, "Kapan nikah?" tapi masih berbuntut panjang lagi dengan wejangan-wejangan, misalnya, "Udah umur 30 lho ...","Jangan lama-lama pacarannya nanti keburu 'hambar'","Eh, kenapa pacarnya nggak ngelamar-ngelamar, Mbak?"

Tak perlu kalian tanyakan, karena sejujurnya aku lah orang paling membutuhkan jawaban, "Kapan nikah?". Bukan pertanyaan basa-basi seperti yang kalian tanyakan padaku di sela-sela pesta pernikahan adikku minggu lalu.

Kalau kamu ada di posisiku, bagaimana kamu bisa menjawabnya? Sedangkan aku sendiri, masih menanti dari mulut pria yang kuharapkan bisa memberikanku kepastian jawabannya. Atau setidaknya, jika ia tidak punya jawabannya, aku tahu bagaimana aku akan bersikap.!

Tuhan Hilangkanlah perasaan gundah gulana ini, berikanlah rejeki berlimpah kepada Calon Pemimpin Rumah Tanggaku, hingga ia bisa dengan mudah melalui masa-masa sulit. dan Mudahkanlah kami untuk segera membina rumah Tangga. rumah Tangga yang selalu kami harapkan sejak masa masih kuliah dulu.!

di sadur dari vemaledotcom dengan perubahan seperlunya
loading...